BREAKING NEWS :
Loading...
Feature Cause

Donate & Help

Save a Life

Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena ia begitu tinggi mengangkat jiwa, dimana hukum-hukum kemanusiaan dan kenyataan alam tidak mampu menemukan jejaknya.

Open Donate
Gempa dan Tsunami

Peduli Sesama

Ulurkan Tangan Kita

Bencana gempa dan tsunami akhir ini melanda di Indonesia, belum terlepas duka gempa Lombok, gempa dan tsunami berkekuatan besar melanda di Sulteng.

Open Donate
Feature Cause

Save Humanity

Bantuan Sangat Berarti

Menjaga generasi yang akan tumbuh menjadi penerus Agama dan Bangsa

Open Donate
Seminar Motivasi Pelajar

Generasi Baru

Selamatkan Anak Kita

Jika kamu takut melangkah, lihatlah seorang bayi yang mencoba berjalan. Setiap manusia akan jatuh. Hanya manusia terbaik lah yang mampu bangkit dari ke jatuhannya.

Open Pendaftaran
Produk Unggulan

Sabun & Pencuci Piring

One Clean

Membersihkan dan mengangkat lemak kotoran pada perabotan dapur rumah Anda, harga terjangkau mudah untuk digunakan dengan sekali bilas.

Open Order

Tidak ada yang pernah menjadi miskin dengan memberi, Silakan Donasi

  • Mensyiarkan Kebaikan, Tanggung Jawab Diri

  • Duka Mereka adalah Duka Kita

  • Berbuat Baik Salah Satu Komponen Jiwa

  • Senyum Mereka adalah Bahagia Kita

  • Berpesan Kebaikan Kepada Sesama

Our Latest

Monday, December 3, 2018

Berbagi Jilbab KSDA Gunungsindur, Bogor

Gerakan Berbagi Kerudung Komunitas Sahabat Dunia Akhirat Gunungsindur, Bogor.

In syaa Allah ahad (9/12) komunitas sahabat dunia akhirat Gunungsindur akan mengadakan aksi Ger-Bek (Gerakan Berbagi Kerudung) yang diketuai oleh saudari Novi, acara akan dilaksanakan di Bukit Dago, Gunungsindur, Bogor.

Aksi Ger-Bek ini sudah sekian kali diselenggarakan oleh Komunitas Sahabat Dunia Akhirat di beberapa wilayah Indonesia oleh perwakilan setiap cabang KSDA di Indonesia.

Saat ini jilbab yang terkumpul lebih kurang berjumlah 61 jilbab dari target 500 jilbab yang akan kami bagikan ke mereka yang membutuhkan. Sasaran kami adalah wanita muslim yang belum mengenakan jilbab. Selain itu juga kita akan menjual baju-baju layak pakai yang hasil penjualan dibagikan untuk menyantuni anak-anak yatim.

Semoga Allah memanggil hati kita, meringankan kaki kita untuk selalu melangkah dalam melakukan setiap kebaikan. Bagi antuna yang ingin mendonasikan jilbab atau baju layak pakai, dapat menghungi admin di no WA 0838-6171-5184

Tuesday, October 23, 2018

Janji Prabowo Subianto di hadapan para Ulama, Habaib, Kiai, dan para santri

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dari perayaan Hari Santri Nasional sekaligus milad Front Santri Indonesia ke-1, yang digelar Front Pembela Islam (FPI) di lapangan Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10) malam .

Acara yang dihadiri oleh ribuan santri dan ulama yang sama-sama untuk mendeklarasikan beberapa pasangan dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam sambutannya, Prabowo mengucapkan selamat hari santri bagi para guru santri dan alim ulama yang hadir di lokasi tersebut. Ia juga menyatakan rasa hormat dan terima kasih atas semua yang diberikan oleh evaluasi santri.

“Terima kasih atas semua yang diberikan oleh para ulama, kiai, habaib dan parailai santri yang telah mendukung saya bersama Sandiaga Uno untuk meluncurkan negeri ini,” kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menuturkan, ulama dan santri memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Prabowo berjanji akan berjuang keras untuk menciptakan dan memberikan kontribusi bagi seluruh rakyat Indonesia, jika Allah SWT memberikan jalannya dan Sandiaga Uno untuk memimpin bangsa dan negara Indonesia.


Sumber : eramuslim.com

Usia 18 tahun Ibnu Khaldun sudah menguasai berbagai ilmu, bagaiamana dengan anak kita?

Hebat sekali, pada umur 18 tahun Ibnu Khaldun sudah menguasai ilmu keislaman dan umum. Pada usia itu ia juga sudah mandiri dalam belajar dan tidak menjadi guru. Tentunya apa yang dialami Ibnu Khaldun berbeda dengan anak-anak saat ini, dimana pada usia sekian masih disibukkan dengan les sana di sini. Anak-anak kita pun belum mandiri dalam belajar dan masih harus memilih seorang guru.

Temuan itu diungkap oleh Dinar Kania Dewi, Kandidat Doktor Pendidikan Islam, dalam Diskusi Sabtuan INSISTS, berjudul Konsep Pendidikan Ibn Khaldun dalam Kitab Muqaddimah (2011).

Ibnu Khaldun (1332 M / 732 H) merupakan salah satu ahli besar yang lahir kompilasi peradaban Islam dalam ujian di Timur maupun di Barat. Bisa dikata Ibnu Khaldun adalah ulama yang kecil. Namanya harum hingga Eropa dan Amerika sebagai aset ilmuwan dunia yang menguasai berbagai jenis keilmuan.

Selain menguasai ilmu hadis dan fiqh, Ibnu Khaldun juga menguasai ilmu-ilmu rasional (filosofis), yaitu teologi, logika, ilmu alam, matematika dan astronomi. Selain itu, Ibnu Khaldun juga seorang pendidik.

Berbeda dengan konsep Pendidikan Sekular, Ibnu Khaldun berpandangan bahwa kebenaran yang hakiki bersumber dari Allah SWT. "Ibnu Khaldun selalu mengisi wahyu sebagai walikota premis, bukan premis minor," kata Dinar.

Dalam kitabnya Muqaddimah, Ibnu Khaldun juga masalah masalah pendidikan pada zamannya yang masih relevan hingga saat ini. Menurut Ulama yang pernah menjadi Qadi di Universitas Al-Azhar itu, gubahan yang biasa diperintahkan untuk guru adalah salah satu bentuk masalah dalam kunci.
"Ini bisa jadi intropeksi juga bagi kita, yang kadang-kadang suka baca buku, dan buku rujukannya langsung," sambung Ibu dua anak ini.

Selain itu, beragamnya metode dalam pembelajaran menyebabkan banyak waktu dan energi untuk digunakan. Dinar pun melotot kebijakan pemerintah yang kerap berganti-ganti kebijakan.

“Saat ini pemerintah kami mengganti menteri, ganti kebijakan. Metode yang berbeda-beda dalam pendidikan kita saat ini dari mulai belajar kuantum, percepatan belajar, hipnoparenting dan lain sebagainya. ”Kritik Direktur Operasional Andalusia Layanan Manajemen Pendidikan Islam itu.

Salah satu ciri khas pendidikan yang diarahkan oleh Ulama kelahiran Tunisia yaitu apa yang disebut dengan malakah. Malakah bisa mengatakan kebiasaan yang sudah mengakar dalam diri seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan kokoh (dalam pikiran). Mencapai malakah hanya Pembelajaran yang berkelanjutan (tadrij) mental pengulangan dan pembiasaan.

“Malakah akan menciptakan pengetahuan reflek pada seseorang. Ilmu yang sudah dipelajarinya akan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. ”Jelas Dinar

Metode yang paling mudah untuk mendapatkan malakah, kata Ibnu Khaldun, adalah dengan menggunakan latihan diskusi atau debat untuk memahami pikiran-pikiran dengan jelas dan mengatasi masalah-masalah ilmiah. Inilah cara-cara yang menjernihkan makna dan menumbuhkan pengertian dan bukan melalui hapalan tanpa memahami makna yang terkandung di dalamnya

“Makanya, Ibnu Khaldun itu dianggap ahli dalam ilmu retorika,” ungkap Dinar.

Ada tiga hal metode yang diperkenalkan oleh Ibnu Khaldun. Pertama adalah Penyajian Global (sabil al-ijmal). Pada tahap awal disiplin ilmu / aspek keterampilan, guru hendaknya menyediakan hal-hal pokok, masalah-masalah yang prinsip dari setiap materi pembahasan dalam bab-bab yang rumit. Keterangan atau penjelasan dari guru harus bersifat global (ijmal) dan juga penggunaan potensi intelek (aql) dan kesiapan (isti'dad) dari masing-masing peserta didiknya untuk melakukan apa yang diajarkan.

Kedua, Pengembangan (al-syarh wa al-bayan). Pengetahuan atau keterampilan yang diungkapkan harus menghasilkan ketingkat yang lebih tinggi. Guru harus digunakan sebagai sumber informasi yang relevan. Keistimewaan pada saat ini harus lebih disempurnakan.

Terakhir adalah penyimpulan (takhallus) .Pokok pembahasan harus disampaikan dengan lebih mendalam dan lebih mendalam dalam konteks yang menyeluruh. Segala aspek yang ada berserta pemahamannya harus dipertukarkan lagi dan semua masalah, sulit dan kabur harus dituntaskan. Pada tahap selanjutnya, diharapkan malakah dari siswa mencapai kesempurnaan.


Sumber : eramuslim.com

Monday, October 22, 2018

Artis populer Thailand, Nook Suthida masuk Islam

ARTIS populer Thailand, Nook Suthida rupanya telah menghebohkan jagat hiburan negeri Gajah Putih karena memutuskan menjadi mualaf.
Lahir di negeri mayoritas Budha, keislaman Suthida pun menjadi kontroversi di berbagai media yang ada di Thailand.
Walaupun orang-orang di sekitarnya meraskan keberatan, namun Suthida sudah memutuskan untuk masuk Islam. Dia mengatakan keputusan tersebut dibuat setelah dirinya melakukan perjalanan ke banyak negara guna menemukan agama yang paling sempurna, dan dia menemukan Islam.
Seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), wanita cantik ini pun berganti nama jadi Assieh dan mulai mendalami agama Islam di sebuah sekolah di Bangkok.(jk/pm)

Sumber : eramuslim.com